Jumat, 06 Maret 2009
Bulan Pernah Terbelah?
Pertanyaan itu datang dari beberapa sejawat yang 'katanya' pernah membaca sebuah artikel di Majalah Hidayatullah Edisi Januari 2007 lalu juga mendapatkan selebaran via email dan sempat beredar dari milis ke milis (saya juga sempat mendapatkannya).
Menurut Marufin Sudibyo yang eks. Teknik Nuklir UGM dan puluhan tahun menggeluti dunia astronomi amatir juga menjadi anggota Pakar di Jogja Astro Club:
Mukjizat terbelahnya Bulan (shaqq al-Qamar) pernah saya baca sekilas di satu buku kecil pas dulu kluyuran di Bojoneogoro. Namun bukunya ringkas sekali, meski lengkap dengan hadits2-nya tapi tidak jelas bagaimana status hadits itu dalam sanad dan matan-nya. Ringkasnya, ketika penduduk Makkah meminta agar Nabi SAW membelah Bulan, maka Nabi SAW dan penduduk Makkah naik ke Jabal Qubais (gunung batu di timur Makkah). emudian Nabi SAW mengacungkan telunjuknya ke Bulan, dan terbelah-lah sang Bulan. Separuh belahan Bulan bergerak ke kiri sementara separuhnya lagi bergerak kekanan, lalu bergerak lagi dan menyatu di tempat semula. Ini membuat penduduk Makkah demikian takjub meski sebagian dari mereka tetap saja dalam kekafirannya.
Fenomena ini teramati juga oleh sejumlah karavan dagang yang sedang dalam perjalanan ke Makkah, pun teramati di Malabar (India barat daya) oleh raja Chakrawati Farmas dan disebutnya sebagai "kabar dari langit" tentang tanda2 kenabian yang telah turun di Arab. Kini di lereng barat Jabal Qubais telahdidirikan sebuah mesjid kecil untuk mengenang peristiwa ini. Namun bagaimana 'nasib' mesjid kecil ini pasca perluasan istana Kerajaan Saudi di Makkah yang juga berlokasi di Jabal Qubais, saya belum tahu.
1. Bulan Benar2 Terbelah secara Fisik.
Jika Bulan benar-benar terbelah secara fisik maka jelas ada bekas patahannya sehingga bulan - yang saat itu kemungkinan berfase setengah lingkaran - benar-benar terbelah, bidang pembelahan itu kemungkinan besar sejajar dengan ekuator maupun bujur nol-nya. Belahan Utara dan Selatan Bulan (atau Barat dan Timur, jika bidang pembelahannya sejajar bujur nol) akan terpisah sejenak hingga berjarak minimal 120 km, untuk kemudian menyatu kembali.
Jika ini terjadi, tentu bidang pemisahan itu masih ada jejak2nya yakni sebagai patahan panjang yang membentang sejajar ekuator Bulan maupun bujur nol. Jika suatu blok batuan mendadak terpatahkan (apalagi terpisah) untuk kemudian merekat kembali, dibutuhkan 'lem' teramat kuat agar patahan itu tidak bergeser lagi. Secara geologis 'lem' itu adalah magma yang terekstrusi keluar lewat erupsi rekahan, tentunya dengan volume sangat gigantik untuk kemudian membeku dan mengikat kedua sisi yang terpatahkan tadi. Dan karena batuan setempat mengalami kontak dengan magma Bulan, tentu terjadi proses metamorfosa kontak yang menghasilkan batuan metamorf kontak nan khas.
2. Bulan "terlihat" Terbelah
Alternatif Pertama disebabkan oleh tumbukan benda langit (komet/asteroid) di Bulan, dimana ejecta-nya dihamburkan ke titik2 yang jauh dari kawah tumbukan dan membentuk endapan2 khas yang disebut "ray". Disini memang tidak terjadi pembelahan Bulan secara fisik, namun ray yang melintang di permukaan Bulan memberikan kesan luar biasa, karena lebih cerah dari lingkungan sekitarnya sehingga dari Bumi bisa terlihat seolah 'terbelah'. Agar tumbukan benda langit bisa menghasilkan ray sejajar ekuator Bulan, harus dipenuhi syarat berikut.
Cukup segini aja posting gwe,bila da kurang dan lebihnya Saya Mohon Maaf...
Apabila anda tidak percaya,Up To You...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar