Kamis, 07 Juli 2011

Menunggu Hujan

"I like walking in the rain, because no one knows if I'm crying" (Rowan Atkinson)
Kegiatan sore ini, maksud saya kegiatan saya setiap sore adalah menunggu hujan. Entah apa yang aku rasakan dengan hujan. Banyak yang menganggap hujan itu membuat jalanan becek, gak bisa keluar rumah, penyebab petir, dan sebagainya. Tapi saya suka melakukan sesuatu yang sedikit orang melakukannya. Yah mungkin banyak orang menyangka ini hal yang sangat membosankan. Iya memang. Tapi saya suka.

Sebelum pelangi itu pasti ada hujan, tetapi sesudah hujan belum tentu ada pelangi (myself)
Kenapa saya begitu mengagumi hujan? Saya sendiri pun tak tahu mengapa saya melakukan ini. Hal yang paling indah adalah ketika melihat pelangi seusai hujan di sore hari sambil menunggu matahari terbenam. Tapi yang saya rasakan kini sirna perlahan. Karena saya tahu kalau saya tidak akan melihat pelangi itu lagi. Bukan karena pelangi itu menghindar dariku, tapi karena hujan yang semakin jauh dari kehidupanku.

Mendung selalu terlihat di ufuk langit timur, tapi itu bukan berarti aku akan menemui sesuatu yang aku tunggu. Ketika rintik per rintik aku sudah merasakan kedatangannya yang aku tunggu sekian lama, tampaknya itu belum tentu pula dia akan menghampiriku. Ya memang hujan sempat menghampiriku dengan beberapa tetes air nya melalui gerimis. Tapi aku belum merasakan utuhnya air itu sampai mebasahi seluruh badanku. Hanya sebatas pandangan tak berarti yang lalu pergi.

Merakit mesin penenun hujan (frau). Mungkin itu yang akan aku lakukan. Andai saja bisa. Kan nanti aku bisa memesan hujan untuk mengampiri ku kapan saja aku mau. Bahkan aku bisa berjumpa dengan pelangi di bawah siramannya sampai matahari tenggelam yang menyambutku dari ufuk barat. Semoga.